By IM-Group Technical Division
for : Garry Hexa , Rudie Shiro , Vincent Egomotor
Improving Engine Performance (II) Power Distribution
1. Penjelasan singkat
- Dalam sistem mesin sebuah mobil, tenaga yang dihasilkan di ruang bakar ( yang
terjadi karena ledakan ) akan menggerakan piston, dimana gerakan tersebut juga
menghasilkan daya dorong yang selanjutnya akan diteruskan ke conrod ( stang piston
) dan seterusnya melalui cranckshat,gearbox dan akhirnya ke roda. hal inilah yang
membuat mobil dapat berjalan.
- Performa sebuah mobil, selain ditentukan oleh besarnya daya yang dihasilkan
oleh ledakan dalam ruang bakar, juga ditentukan oleh seberapa efektif daya yang di
distribusikan ke roda, maka dari itu, jika bagian bagian dari distribusi dapat
berfungsi dengan baik, maka akan makin baiklah performa mobil tersebut.
- Ada beberapa hal yang dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi distribusi
tenaga pada mobil, dimana hal ini mengakibatkan, turunnya performa dan tidak
efisiennya penggunaan bahan bakar. mau tau apa saja ? mari kita simak per bagian.
2. Section 1 : Engine
- pada bagian atas mesin terdiri dari ruang bakar, dan conrod terjadi distribusi
tenaga, dimana piston yang di dorong akan membuat gerakan naik turun ( atau maju
mundur pada mesin boxer, dan berputar pada mesin rotari ). Dalam distribusi tenaga
di bagian ini, akan terjadi power loss yang disebabkan oleh beberapa hal, berikut
adalah penjelasannya :
a. Berat conrod, seperti pada saat kita mendorong sebuah benda, makin berat
benda tersebut, maka akan makin banyaklah tenaga kita yang kita gunakan untuk
mendorongnya, namun jika benda tersebut ringan, maka dengan jumlah tenaga yang
sama, kita akan dapat mendorong benda tersebut lebih jauh.
Solusi : Ganti Conrod dengan merk aftermarket yang lebih ringan, namun
perhatikan kekuatanya, karena power yang diterima sangat besar, maka rawan terjadi
patah. melubangi atau mengurangi daging conrod tidak dianjurkan, karena dapat
mengurangi kekuatannya.
b. Ring Piston & Silinder, Ring piston berfungsi sebagai driver atau pengarah
gerakan piston, jika ring piston sudah tidak bagus, maka gerakan piston akan
mengalami goyangan, benda membutuhkan tenaga yang lebih sedikit untuk bergerak
secara lurus, dibanding berbelok belok.
Solusi : Perhatikan kondisi ring piston dan liner silinder anda, lakukan
compression test untuk memastikan apakah kondisi ring piston masih baik.
c. Friction / gesekan : jika benda bergerak, maka akan terjadi gesekan, dimana
makin kecil gesekan, maka makin kecil pula tenaga yang terbuang, biasanya over
friction terjadi jika liner silinder sudah tidak rata ( baret ) atau kondisi oli
mesin sudah tidak baik.
Solusi : Gunakan oli mesin sesuai anjuran spesifikasi mesin, dan untuk
mobil mobil dengan usia lebih dari 5 tahun, dianjurkan untuk memeriksa kondisi
liner silinder.Selain itu kondisi pendinginan mesin ( radiator dan oil cooler )
juga membantu kondisi mesin tetap dingin sehingga pemuai'an terhadap ring piston
dapat diminimalkan, karena jika ring piston memuai maka akan mengakibatkan gesekan
yang lebih banyak.
3. Section 3 : Gearbox and Cluth
- Tenaga yang dihasilkan oleh piston berupa daya dorong, akan diubah menjadi
tenaga rotasi, dimana tenaga rotasi tersebut akan ditransfer melalui serangkaian
kepingan yang saling berhubungan ( kopling ) untuk menggerakan rangkaian gear
didalam gearbox.Seperti poin diatas, kami akan menjelaskan bagaimana terjadinya
power loss dan bagaimana untuk mencegah terjadinya power loss secara berlebihan
- clutch : atau disebut juga kopling adalah set beberapa lempengan dengan
bahan material asbes dan metal, yang bekerja saling menekan sesuai dengan tekanan
seperangkat pegas, dimana fungsi pegas tersebut adalah untuk menekan antara lapisan
1 dan yang lainnya supaya saling menempel. Sebagai salah satu faktor utama dalam
distribusi energy, tentunya lempengan lempengan ini kerap mengalami gesekan,
sehingga mengakibatkan ke-aus-an, baik pada lempengan maupun per. Jika per sudah
lemah, maka per tidak mampu menekan lempengan dengan sempurna, maka transfer tenaga
tidak dapat berlangsung dengan baik, selain itu juga akan menimbulkan gesekan yang
lebih parah pada permukaan lempengan. Namun jika lempengan telah aus, maka akan
terjadi kesulitan untuk distribusi tenaga dari lempengan 1 ke yang lain nya.
Solusi : Periksa kondisi kanvas maupun plat kopling setidaknya setiap
50.000Km sekali, keausan biasanya memiliki gejala mesin telah mencapai RPM tinggi
namun kecepatan mobil bertambah secara lambat, sedangkan gejala per kopling telah
lemah adalah pedal kopling terasa sangat ringan saat di injak. Namun jika anda
tidak puas dengan kondisi maupun respon standar mobil anda, maka dapat digukan
kopling aftermarket seperti merk ACT atau EXEDY , yang biasanya memiliki per dan lempengan yang lebih keras,
namun untuk penggunaan harian, akan mengurangi kenyamanan, karena pedal kopling
akan lebih keras.
Sekian How it Works ? - The Series -
Kami akan lanjutkan dalam seri 3 : Working Enviroment
Untuk seri selengkapnya silahkan lihat di
www.img-management.blogspot.com
No comments:
Post a Comment