Saturday, August 10, 2013

Improve Engine Performance (II) Power Distribution

How it Works ? - The Series - 
By IM-Group Technical Division
for : Garry Hexa , Rudie Shiro , Vincent Egomotor

Improving Engine Performance (II) Power Distribution

1. Penjelasan singkat

   - Dalam sistem mesin sebuah mobil, tenaga yang dihasilkan di ruang bakar ( yang 

terjadi karena ledakan ) akan menggerakan piston, dimana gerakan tersebut juga 

menghasilkan daya dorong yang selanjutnya akan diteruskan ke conrod ( stang piston 

) dan seterusnya melalui cranckshat,gearbox dan akhirnya ke roda. hal inilah yang 

membuat mobil dapat berjalan.

   - Performa sebuah mobil, selain ditentukan oleh besarnya daya yang dihasilkan 

oleh ledakan dalam ruang bakar, juga ditentukan oleh seberapa efektif daya yang di 

distribusikan ke roda, maka dari itu, jika bagian bagian dari distribusi dapat 

berfungsi dengan baik, maka akan makin baiklah performa mobil tersebut.

   - Ada beberapa hal yang dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi distribusi 

tenaga pada mobil, dimana hal ini mengakibatkan, turunnya performa dan tidak 

efisiennya penggunaan bahan bakar. mau tau apa saja ? mari kita simak per bagian.

2. Section 1 : Engine 
   
   - pada bagian atas mesin terdiri dari ruang bakar, dan conrod terjadi distribusi 

tenaga, dimana piston yang di dorong akan membuat gerakan naik turun ( atau maju 

mundur pada mesin boxer, dan berputar pada mesin rotari ). Dalam distribusi tenaga 

di bagian ini, akan terjadi power loss yang disebabkan oleh beberapa hal, berikut 

adalah penjelasannya :
     a. Berat conrod, seperti pada saat kita mendorong sebuah benda, makin berat 

benda tersebut, maka akan makin banyaklah tenaga kita yang kita gunakan untuk 

mendorongnya, namun jika benda tersebut ringan, maka dengan jumlah tenaga yang 

sama, kita akan dapat mendorong benda tersebut lebih jauh.  
        Solusi : Ganti Conrod dengan merk aftermarket yang lebih ringan, namun 

perhatikan kekuatanya, karena power yang diterima sangat besar, maka rawan terjadi 

patah. melubangi atau mengurangi daging conrod tidak dianjurkan, karena dapat 

mengurangi kekuatannya. 
     b. Ring Piston & Silinder, Ring piston berfungsi sebagai driver atau pengarah 

gerakan piston, jika ring piston sudah tidak bagus, maka gerakan piston akan 

mengalami goyangan, benda membutuhkan tenaga yang lebih sedikit untuk bergerak 

secara lurus, dibanding berbelok belok.
        Solusi : Perhatikan kondisi ring piston dan liner silinder anda, lakukan 

compression test untuk memastikan apakah kondisi ring piston masih baik.
     c. Friction / gesekan : jika benda bergerak, maka akan terjadi gesekan, dimana 

makin kecil gesekan, maka makin kecil pula tenaga yang terbuang, biasanya over 

friction terjadi jika liner silinder sudah tidak rata ( baret ) atau kondisi oli 

mesin sudah tidak baik.
        Solusi : Gunakan oli mesin sesuai anjuran spesifikasi mesin, dan untuk 

mobil mobil dengan usia lebih dari 5 tahun, dianjurkan untuk memeriksa kondisi 

liner silinder.Selain itu kondisi pendinginan mesin ( radiator dan oil cooler ) 

juga membantu kondisi mesin tetap dingin sehingga pemuai'an terhadap ring piston 

dapat diminimalkan, karena jika ring piston memuai maka akan mengakibatkan gesekan 

yang lebih banyak.

3. Section 3 : Gearbox and Cluth

   - Tenaga yang dihasilkan oleh piston berupa daya dorong, akan diubah menjadi 

tenaga rotasi, dimana tenaga rotasi tersebut akan ditransfer melalui serangkaian 

kepingan yang saling berhubungan ( kopling ) untuk menggerakan rangkaian gear 

didalam gearbox.Seperti poin diatas, kami akan menjelaskan bagaimana terjadinya 

power loss dan bagaimana untuk mencegah terjadinya power loss secara berlebihan



     - clutch : atau disebut juga kopling adalah set beberapa lempengan dengan 

bahan material asbes dan metal, yang bekerja saling menekan sesuai dengan tekanan 

seperangkat pegas, dimana fungsi pegas tersebut adalah untuk menekan antara lapisan 

1 dan yang lainnya supaya saling menempel. Sebagai salah satu faktor utama dalam 

distribusi energy, tentunya lempengan lempengan ini kerap mengalami gesekan, 

sehingga mengakibatkan ke-aus-an, baik pada lempengan maupun per. Jika per sudah 

lemah, maka per tidak mampu menekan lempengan dengan sempurna, maka transfer tenaga 

tidak dapat berlangsung dengan baik, selain itu juga akan menimbulkan gesekan yang 

lebih parah pada permukaan lempengan. Namun jika lempengan telah aus, maka akan 

terjadi kesulitan untuk distribusi tenaga dari lempengan 1 ke yang lain nya.
       Solusi : Periksa kondisi kanvas maupun plat kopling setidaknya setiap 

50.000Km sekali, keausan biasanya memiliki gejala mesin telah mencapai RPM tinggi 

namun kecepatan mobil bertambah secara lambat, sedangkan gejala per kopling telah 

lemah adalah pedal kopling terasa sangat ringan saat di injak. Namun jika anda 

tidak puas dengan kondisi maupun respon standar mobil anda, maka dapat digukan 

kopling aftermarket seperti merk ACT atau EXEDY , yang biasanya memiliki per dan lempengan yang lebih keras, 

namun untuk penggunaan harian, akan mengurangi kenyamanan, karena pedal kopling 

akan lebih keras.




Sekian How it Works ? - The Series - 
Kami akan lanjutkan dalam seri 3 : Working Enviroment
Untuk seri selengkapnya silahkan lihat di
www.img-management.blogspot.com

No comments:

Post a Comment